Senin, 02 Maret 2015

Penalaran, Metode induktif dan deduktif

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.

Metode-metode Penalaran :
1.      Induktif
Paragraf Induktif adalah paragraf yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.

Contoh penalaran induktif :
Harimau berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Babi berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Ikan paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : Semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Macam-macam Penalaran Induktif
A. Generalisasi
Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian. Dalam pengembangan karangan, generalisasi dibuktikan dengan fakta, contoh, data statistik, dan lain-lain.
Contoh :
Jika ada udara, manusia akan hidup.
Jika ada udara, hewan akan hidup.
Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
Jadi, jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.

B. Analogi
Analogi adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya.
Contoh :
Nina adalah lulusan Akademi Amanah.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.


2.      Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh penalaran deduktif :
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Macam-macam penalaran deduktif
A. Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
Contoh :
Semua manusia akan mati
Amin adalah manusia
Jadi, Amin akan mati (konklusi / kesimpulan)

B. Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis


Sumber :




Jenis dan Bentuk Proposisi

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan yang terdapat di antara subjek dan predikat. Dengan kata lain, proposisi adalah pernyataan yang lengkap dalam bentuk subjek-predikat atau term-term yang membentuk kalimat.
Jenis-jenis proposisi dibagi 4 yaitu sebagai berikut :
1. Proposisi berdasarkan bentuk
–      Proposisi bentuk tunggal
Adalah proposisi yang terdiri atas satu subyek dan satu predikat
contohnya :
adik menangis
–   proposisi bentuk majemuk
Adalah suatu proposisi yang terbentuk atas satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contohnya :
yuli belajar menyanyi dan belajar bermain gitar

2. proposisi berdasarkan sifat
–   proposisi kategorial
Adalah antara hubungan subjek dan predikat tidak memerlukan syarat khusus.
Contohnya :
Semua orang memiliki nama
–      Proposisi kondisional
untuk proposisi kondisional dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
Kondisional hipotesis
merupakan suatu proposisis yang terjadi akibat adanya hubungan sebab akibat.
Contohnya :
Jika matahari terbenam langit akan menjadi gelap
Kondisional disjungtive
merupakan proposisis yang mengandung pilihan atau alternative untuk dipilih.
Contohnya :
Pak Sukarno dapat disebut presiden pertama atau pejuang.

3. Proposisi berdasarkan kualitas
–      Proposisi kualitas positif/afirmatif
Dimana pada proposisi ini terdapat persesuaian antara subjek dan predikat
Contohnya :
Semua dokter adalah orang pandai
–      Proposisi kualitas negative
proposisi dimana tidak terdapat kesesuaian antara subjek dan predikat.
Contohnya :
Tidak satupun laki-laki yang melahirkan

4. Proposisi berdasarkan kuantitas
–      Proposisi kuantitas universal
Merupakan proposisi yang biasanya diawali dengan kata yang menunjukkan sesuatu itu umum, misalnya semua,  seluruhnya.
Contohnya :
Semua hewan karnivora memakan daging
–      Proposisi kuantitas spesifik
Merupakan proposisi yang diawali dengan kata yang menyatakan sebagian atau sedikit.
Contohnya :
Sebagian warga 3ka28 bertempat tinggal di Bekasi

Bentuk-bentuk proposisi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Tunggal
Tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat atau hanya mengandung satu pernyataan.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras.
• Setiap pemuda adalah calon pemimpin.

2. Majemuk atau jamak
Majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh :
• Semua petani harus bekerja keras dan hemat.
• Paman bernyanyi dan menari.

Sumber :