Pendidikan
tinggi seharusnya dapat menghasilkan para sarjana yang memiliki segudang
kemampuan dan juga skill seperti contohnya skill akademik, skill profesi, dan
juga skill pribadi.
Dengan kemampuan
dan skill yang dimiliki para lulusan perguruan tinggi tersebut diharapkan bisa
menjadi seorang sarjana yang sujana yaitu seorang sarjana yang pandai dan ahli
dalam suatu bidang yang ditekuninya serta mau mengabdikan keahliannya untuk
kepentingan masyarakat dan juga para umat manusia pada umumnya.
Pencapaian
kemampuan akademik dan juga kemampuan profesi telah diusahakan melalui mata
kuliah keahlian, yaitu mata kuliah menurut bidang ilmu pengetahuan
masing-masing yang diberikan diperguruan tinggi.
Adapun kemampuan
pribadi yang dicapai melalui sekelompok mata kuliah yang tergabung dalam mata
kuliah dasar umum atau biasa dikenal dengan sebutan MKDU, yang terdiri atas :
1.
Pancasila
2.
Agama
3.
Kewiraan
4.
Pendidikan
sejarah perjuangan bangsa
5.
Ilmu
alamiah dasar (IAD)
6.
Ilmu
sosial dasar (ISD)
7.
Ilmu
budaya dasar (IBD)
Pada dasarnya 7
mata kuliah dasar umum diatas terbagi menjadi 2 bagian/kelompok. Kelompok
pertama meliputi mata kuliah : Pancasila, Agama, Pendidikan sejarah perjuangan
bangsa, dan kewiraan. Sedangkan kelompok yang kedua meliputi mata kuliah : IAD,
ISD, dan IBD.
Tema pokok pada
perkuliahan ISD sebagai bagian dari MKDU adalah hubungan timbal balik antara
manusia dengan lingkungannya. Hubungan tersebut dapat mewujudkan adanya
kenyataan-kenyataan sosial dan masalah sosial dan inilah yang menjadi pusat
perhatian dari Ilmu Sosal Dasar.
Berdasarkan
sumber filsafat yang dianggap sebagai ibu dari ilmu pengetahuan, maka ilmu
pengetahuan dapat dikelompokan menjadi 3 yaitu :
a.
Natural
Science (Ilmu Alamiah), yang meliputi : fisika, kimia, astronomi, biologi, dll.
b.
Social
Science (Ilmu Sosial), yang meliputi : sosiologi, ekonomi, politik antropologi,
sejarah, psikologi, geografi, dll.
c.
Humanities
(ilmu Budaya), yang meliputi : bahasa, agama, kesusastraan, kesenian, dll.
Ilmu sosial
dasar adalah pengetahuan yang mengenal masalah-masalah sosial, khusunya yang
diwujudkan oleh masyarakat indonesia dengan menggunakan pengertian-pengertian
(fakta, konsep, teori) yang berasal dari berbagai bidang pengetahuan keahlian
dalam lapangan ilmu-ilmu sosial seperti : sejarah, ekomnomi, geografi, sosiologi,
antropologi, psykologi sosial, dll.
Ilmu sosial
dasar merupakan suatu bahan studi atau program pengerjaan yang khusus dirancang
untuk kepentingan pendidikan/pengajaran yang di indonesia diberikan di
perguruan tinggi.
Tujuan Ilmu
Sosial Dasar atau ISD sebagai mata kuliah dasar umum adalah sebagai pembinaan
untuk para mahasiswa supaya mereka memahami dan menyadari adanya kenyataan
sosial dan masalah sosial yang ada dalam masyarakat, dan juga supaya mahasiswa
peka terhadap suatu masalah sosial dan tanggap untuk mengikuti usaha-usaha
untuk menanggulanginya, dan juga supaya dapat memahami jalan pikiran para ahli
dari bidang ilmu pengetahuan lain dan dapat berkomunikasi dengan mereka dalam
rangka penanggulangan masalah sosial yang di alami para masyarakat.
Ilmu sosial
dasar dan juga ilmu pengetahuan sosial keduanya mempunyai perbedaan dan juga
kesamaan.
Persamaan antara
ISD dengan IPS adalah sebagai berikut :
·
Keduanya merupakan bahan studi untuk
kepentingan program pendidikan dan pengajaran.
·
Keduanya
bukan disiplin ilmu yang berdiri sendiri.
·
Keduanya
memiliki materi yang terdiri dari kenyataan sosial dan masalah sosial.
Adapun perbedaan
antara ISD dengan IPS, berikut adalah contohnya :
·
Ilmu
sosial dasar diberikan di perguruan tinggi sedangkan ilmu pengetahuan sosial
diberikan di sekolah tingkat dasar, dan juga sekolah tingkat-tingkat lanjut.
·
Ilmu
sosial dasar merupakan satu mata kuliah tunggal, sedangkan ilmu pengetahuan
sosial merupakan sejumlah mata pelajaran yang berkelompok dan juga untuk
sekolah lanjut.
·
Ilmu
sosial dasar diarahkan kepada pembentukan sikap dan kepribadian, sedangkan ilmu
pengetahuan sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan keterampilan
intelektual.
Materi ilmu
sosial dasar terdiri atas masalah-masalah sosial. Dan untuk dapat menelaah
masalah-masalah sosial tersebut hendaknya terlebih dahulu kita dapat
mengidentifikasi dan memahami konsep sosial tertentu. Sehingga dengan demikian
bahan pelajaran ilmu sosial dasar dapat dibedakan menjadi 3 golongan yaitu :
1.
Kenyataan-kenyataan
sosial yang ada dalam masyarakat, yang secara bersama-sama merupakan masalah
sosial tertentu. Dalam ISD kita menggunakan metode pendekatan
interdisiplin/multidisiplin.
2.
Konsep-konsep
sosial atau pengertian tentang kenyataan sosial yang dibatasi pada konsep dasar
atau elementer saja yang sangat diperlukan untuk mempeajari suatu masalah
sosial yang dibahas dalam IPS. Sebagai contoh konsep dasar semacam itu misalnya
konsep “keanekaragaman” dan juga konsep “kesatuan sosial”.
3.
Masalah-masalah
sosial yang timbul dalam masyarakat, biasanya terlibat dalam berbagai kenyataan
sosial yang antara satu dengan lainnya saling berkaitan.
Maka ruang
lingkup perkuliahan ilmu sosial dasar tersebut diharapkan dapat mempelajari dan
memahami adanya :
·
Masalah
individu, keluarga, dan masyarakat.
·
Masalah
sosialisasi.
·
Masalah
pelapisan sosial dan kesamaan derajat.
·
Masalah
masyaraka perkotaan dan masyarakat pedesaan.
·
Pemanfaatan
ilmu pengetahuan dan tekhnologi bagi kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat.
Untuk membantu
memahami terhadap masalah-masalah tersebut diatas maka dalam buku ini dihimpun
kumpulan karangan yang disusun dan berkaitan dengan masing-masing pokok bahasan
yang telah ditentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar