Senin, 27 Mei 2013

Manusia & Cinta Kasih

·         Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah rasa sangat suka atau rasa sangat sayang (kepada) atau (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hamper bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih berarti perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Cinta memegang peran penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab, begitu pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dan Allah swt dehingga manusia menyembah Allah swt dengan ikhlas, mengikuti perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan berpegang teguh pada syariat-Nya.
Dalam kitab suci Alqur’an, ditemui fenomena cinta yang bersembunyi di dalam jiwa manusia. Cinta memiliki tingkatan – tingkatan: tinggi, menengah, dan rendah.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, suami/istri dan kerabat. Cinta tingkat rendah adalah cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal.
Bagi setiap orang Islam yang bertakwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, pada Rasulullah, dan berjihad si jalan Allah adalah cinta yang tidak ada duanya. Hal ini merupakan keteguhan iman dan keharusan dalam islam. Bahkan itu pendorong utama dalam menunjang tinggi agama.
Hikmah cinta sangatlah besar. Hanya orang yang diberi kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Hikmahnya antara lain:
1.      Cinta merupakan ujian yang amat berat dan pahit dalam kehidupan manusia, karena setiap cinta akan mengalami berbagai macam rintangan, semuanya dapat diketahui setelah mendapatkan rintangan dalam perjalanannya.
2.      Cinta merupakan pendorong atau penyemangat yang paling besar dalam melestarikan kehidupan lingkungan.
3.      Cinta merupakan benih dari segala kasih sayang dan segala bentuk persahabatan dimanapun adanya.

·         Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kitab suci Al-qur’an  terdapat berbagai bentuk cinta antara lain :
    1. Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya, dan mengaktualisasikan diri. Ia juga mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya, ia membenci segala sesuatu yang mendatangkan keburukan pada dirinya.
    2. Cinta Kepada Sesama Manusia
Manusia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya agar dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya. Ia juga hendaknya menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain, bekerja sama dan memberi bantuan kepada orang lain. Al-Qur’an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling cinta mencintai seperti cinta mereka kepada diri sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan agar para mukmin tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.
    3. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami istri. Islam menyerukan cinta seksual tersebut dengan cara yang sah yaitu perkawinan.
    4. Cinta Kebapakan
Cinta ini terjalin antara seorang bapak dengan anak-anaknya yang merupakan sumber kebahagiaan, dan kegembiraan baginya, sumber kekuatan dan kebanggaan, dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak dan kehidupan dan tetap terkenangnya dia setelah ia meninggal dunia. Cinta kebapakan dalam Al-Qur’an diisyaratkan dalam kisah nabi Nuh a.s. Betapa cintanya ia kepada anaknya tampak jelas saat ia memanggilnya dengan penuh rasa cinta, kasih sayang, dan belas kasihan untuk naik ke perahu agar tidak tenggelam ditelan ombak.
    5. Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada Allah dan kerinduannya kepada-Nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doa saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Semua tingkah laku dan tindakannya ditunjukan kepada Allah, mengharapkan penerimaan dan ridha-Nya.
“Katakanlah:”Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS.Ali Imran,3:31)
    6. Cinta Kepada Rasul

Cinta kepada rasul menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur  lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman pasti akan mencintai Rasulullah dengan sepenuh hati, karena ialah yang telah berjuang dengan penuh kesulitan sehingga Islam tersebar diseluruh penjuru dunia dan membawa manusia dari kekelaman kesesatan menuju cahaya petunjuk.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar