Minggu, 06 Januari 2013

(Tulisan ISD) Warganegara dan Negara


Sekilas kita bisa melihat dari judul diatas, mungkin hubungan keduanya sangat sederhana tetapi keduanya itu sangatlah vital karena jika salahsatunya tidak bersatu maka akan mengakibatkan salah satu dari keduanya itu akan hancur dan tidak tertutup kemungkinan keduanya bisa hancur secara bersamaan. Seorang warga yang tinggal di suatu negara , menjadi seorang warga negara dibawah negaranya tersebut. Namun banyak sesuatu yang bisa dibicarakan diantara keduanya.
Pertama adalah apa definisi dari Warganegara dan Negara. Warga Negara adalah orang yang diakui oleh Undang Undang negara tersebut sebagai warga negara. Sedangkan Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. Negara juga merupakan suatu wilayah yang memiliki suatu sistem atau aturan yang berlaku bagi semua individu di wilayah tersebut, dan berdiri secara independent.
Permasalahan yang ingin saya kembangkan antara warganegara dan negara adalah , bagaimana sebuah negara menghargai jerih payah warganegaranya untuk mengharumkan nama negaranya sendiri.
Pada zaman sekarang banyak sekali kurangnya penghargaan sebuah negara kepada warga negara yang telh berhasil mengharumkan naman negaranya yang menyebabkan warga negara tersebut "dicuri" oleh negara lain.
Suatu hari ketika itu saya membaca Koran Kompas , dan saat itu koranKompas sedang membahas , "berkurangnya tenaga kerja peneliti ilmiah".
Dari tahun ke tahun jumlah peneliti sains di Indonesia terus bekurang. Apa penyebabnya ? Ironis sekali mendengar hal ini sebab Indonesia sering memenangkan olimpiade sains dan matematika tingkat Internasional. Tapi mengapa pekerja sains di Indonesia terus berkurang ?
Masih dari koran Kompas yang saya baca , menurut pengakuan salah satu peraih medali perak olimpiade sains internasional , kurang seriusnya pemerintah memberikan "sesuatu" untuk para pengharum nama bangsa menyebabkan banyaknya warga negara yang berpotensi diambil oleh negara lain.
 Memang dia diberi beasiswa untuk sekolah di Singapura atas prestasinya tersebut , Namun keterlambatan pencairan dana menjadi kendala. Keterlambatan itu bia berdampak pada terlambatnya proses belajarnya pula. Di sisi lain dia mendapat tawaran dari negeri lain untuk sekolah di negerinya , namun dengan syarat , selesai menyelesaikan pendidikan dia harus bekerja di negara tersebut dan menajdi warga negara tersebut.
Hal ini lah yang menyebabkan banyakanya warga negara Indonesia yang berpotensi diambil oleh negara lain. Ketidakseriusan pemerintah dalam mengurus warga negara yang berpotensi bisa mengakibatkan hal yang fatal.
Contoh lain adalah para atlet olahraga. Ada 1 pemain sepakbola yang bernama Raja Nainggolan yang berlaga di liga serie-A Italia. Namun sebelum dia di Italia , pemain tersebut pernah tinggal di Indonesia , namun lagi-lagi atlet ini mengalami kendala untuk kewarganegaraan. Alhasil dia pindah ke Italia bersama sang ayah dan menjadi pemain berkembang di Italia.
Mahalnya biaya dan jauhnya jarak menjadi kendala. Bayangkan , sebuah desa di Kalimantan barat dekat perbatasan untuk memenuhi kebutuhannya butuh waktu yang lama dan biaya mahal untuk ke daerah kabupaten terdekat. Namun jika warga desa tersebut mencari di daerah Malaysia , akan membuthkan biaya lebih sedikit dan waktu yang lebih singkat.
Hal inilah yang harus diperhatikan oleh pemerintah negara kita. Jika pemerintah terlambat menyadari ini , akan banyak warga negara kita yang berpotensi untuk "dicuri" dan dimanfaatkan oleh negara lain dan juga mungkin akan banyak daerah terpencil dari negara kita perlahan diambil dan dimanfaatkan kekayaan alamnya oleh negara lain.

(Tulisan ISD) Pemuda dan Sosialisasi


Masa yang kita alami sekarang yang biasanya dinamakan masa muda/masa remaja. masa muda/remaja adalah masa transisi dimana kita beradaptasi dari masa kanak-kanak ke masa pendewasaan dan dimasa ini seseorang memiliki tekad dan semangat juang yang besar seharusnya untuk negaranya. Pemuda adalah generasi yang akan melanjutkan visi dan misi negara indonesia, bisa dikataka juga pemuda merupakan harta negara yang seharusnya aspirasinya ditampung dan didengarkan.  biasanya pemikiran para pemuda cenderung kritis,dan mempunyai gagasan yang segar.pemuda mempunyai daya kreativitas yang sangat tinggi. namun, karena emosi yang cenderung labil memungkinkan para pemuda lebih gampang naik darah alias emosian, hehehehe
Jika bicara tentang kemerdekaan , maka sulit dilepaskan dengan kata "PEMUDA". Bagaikan sayur tanpa garam jika kita membicarakan tentang kemerdekaan tanpa adanya semangat juang dan kegigihan para pemuda. Bangsa indonesia pada wakti itu. Perjuangan kita mendapatkan kemerdekaan tidak bisa lepas dari peran para pemuda terdahulu.
Jika seperti itu apakah Pemuda itu harus menjadi seorang pejuang kemerdekaan kah? Menurut saya tidak, karena tidak semua pemuda harus mengorbankan dirinya sebagai pejuang/tentara di medan perang saja tetapi juga harus menjadi orang-orang yang bisa memajukan bangsanya sendiri menjadi bansa yang lebih baik dengan caranya seniri-sendiri contohnya menjadi profesor yang membuat suatu alat untuk pertahanan negaranya atau menjadi seorang ilmuwan dan dokter-dokter yang dapat membantu masyarkat jika ada yang kesusahan.
Definisi pemuda menurut saya adalah seorang individu manusia yang telah memasuki usia produktif. Seorang pemuda biasanya sudah memiliki pendirian tersendiri tentang apa yang ada di sekitarnya. Pemuda akan "bereaksi" jika ada yang aneh pada lingkungannya.
Pemuda juga begitu energik. Inilah mengapa dahulu kemerdekaan kita tidak lepas dari peran pemuda. Keinginan untuk  merubah lingkungannya menjadi lebih baik dan keenergikan pemuda untuk mendapatkan kemerdekaan , itulah salah satu faktor kemerdekaan kita dahulu.
Lalu bagaimana dengan zaman sekarang ? Apa saja yang telah dilakukan para pemuda zaman sekarang  ?
Banyak pemuda yang bisa  dikatakan "hancur" sekarang. Pengaruh globalisasi dan pergaulan zaman sekarang membuat hancurnya para pemuda zaman sekarang.
Kira-kira apa yang membuat itu bisa terjadi ? Adakah hubungannya dengan sosialisasi ? Menurut saya ada, karena Pemuda zaman sekarang kurang mendapatkan sosialisasi tentang globalisasi dan pergaulan. Kurang kuatnya sosialisasi akan membuat rasa ingin mencoba dari seorang pemuda semakin kuat. Contohnya saja tentang narkoba. Jika tidak adanya sosialisasi tentang narkoba , bisa dipastikan akan banyak pemuda ingin tahu apa itu narkoba dan mungkin mencobanya.
Jika ada sosialisasi mungkin akan membuat pemuda itu berpikir dan mungkin tidak mencobanya. Sama halnya dengan pergaulan. Jika disosialisasikan tentang pergaulan yang tidak baik mungkin para pemuda akan mencoba membuat pergaulan yang lebih baik
Yaaaaah terlepas dari sosialisasi memang semua itu tergantung dari pemuda itu sendiri. Tidak semua pemuda juga buruk. Ada sebagian besar pula pemuda yang berlaku baik. Pemuda-pemuda itu seperti para atlet muda atau para peserta lomba olimpiade. Para pemuda inilah yang harus dicontoh. Tidak sedikit pula pemuda yang mengharumkan nama bangsa lewat olahraga maupun akademik. Ini bagaikan meneruskan perjuangan pemuda terdahulu.
Namun ada hal yang sangat disayangkan. Perjuangan pemuda itu bagai habis manis sepah dibuang. Banyak para atlet kita dilupakan ketika sudah  menurun performanya. Banyak juga pemuda kita yang ahli di bidang akademik diambil oleh negeri asing akibat minimnya penghargaan dari negara kita untuk mereka.
Karena itu tidak heranlah negara kita yang kaya kekurangan SDM yang bermutu. Seharusnya pemerintah memberikan lebih agar para pemuda-pemuda semakin bersemangat mengejar prestasi , toh ini juga baik untuk negara kita sendiri.

(Tulisan ISD) Individu, Keluarga, dan Masyarakat


Individu menurut saya adalah subuah bagian yang sangat kecil dari strktur masyarakat atau bisa disebut juga orang yang hanya sendiri atau tunggal yang merupakan bagian yang sangat terkecil dalam suatu kehidupan sosial. Dalam individu ini pula kita dapat melihat sifat serta fungsi pada diri manusia. Sifat pada individu ini lah yang dapat membedakan antara idividu yang satu dengan individu lainnya yang berada di dalam kehidupan sosial. Begitu juga dengan fungsi individu yang berada di tengah-tengah individu lainnya. Jadi individu dapat di katakan mahluk sosial terkecil yang mengidentikan diri berdasarkan sifat yang terlahir dari dalam dirinya sendiri dan menjalankan fungsinya sendiri sebagai mahluk sosial.
Keluarga merupakan kelompok terkecil dalam kehidupan sosial. Dimana didalam keluarga terdapat suami, istri  dan anak-anak yang dinamakan keluarga inti dan tinggal berada dalam satu rumah yang terlahir secara resmi melalui hasil perkawinan. Melalui keluargalah pembentukan individu sangat penting yang berdasarkan fungsi sosialisasi dan kontrol sosial, sebelum individu itu sendiri berfungsi sebagai makhluk sosial dalam masyarakat. Oleh sebab itu keluarga dapat dikatakan kelompok terkecil dan terpenting dalam perkembangan kehidupan sosial suatu individu, serta berfungsi juga sebagai pengatur seksual dan  reproduksi. Dimana fungsi dari pengatur seksual diharapkan tidak ada lagi sex bebas dan anak diluar nikah dan dari fungsi reproduksi sebagai pengatur keturunan.
Sedangkan masyarakat menurut saya,  kelompok orang/individu  yang mendiami suatu wilayah dalam kurun waktu yang lama serta memiliki tujuan yang sama dan pada akhirnya dapat membentuk suatu bangsa. Jadi, dapat dikatakan bahwa masyarakat kelompok sosial terbesar dalam kehidupan sosial. Dimana kehidupan masyarakat sangatlah bergantung kepada hasil dari didikan keluarga yang merupakan kelompok terkecil dalam kehdupan sosial. Serta sifat-sifat individulah yang dapat mempengaruhi kemajuan suatu masyarakat dalam semua bidang kehidupan.
Jadi kesimpulannya menurut saya, semua manusia itu membutuhkan orang lain untuk hidup. Tanpa orang lain, maka manusia tak akan bisa hidup sempurna. Hidup tetap akan terus berjalan, tetapi passti akan tidak berarti tanpa adanya manusia lain
Namun pembentukan individu memang tidak hanya di dalam keluarga. Lingkungan yang individu kenal juga akan berpengaruh. Namun tetap saja , pemilihan lingkungan itu juga sangat dipengaruhi oleh apa yang telah diberikan dari keluarga.
Kira-kira seperti itulah mengapa saya katakan ketiga elemen ini berhubungan. Karena itu diharapkan individu membentuk keluarga yang baik agar kelak menghasilkan individu yang baik dan akhirnya menjadi kebanggaan dan berguna bagi masyarakat sekitarnya.

PRASANGKA DISKRIMINASI DAN ETNOSENTRISME


Prasangka dan Diskriminasi
Prasangka atau prejudice berasal dari kata latian prejudicium, yang pengertiannya sekarang mengalami perkembangan sebagia berikut :
(a)    Semula diartikan sebagai suatu presenden, artinya keputusan diambil atas dasar pengalaman yang lalu
(b)   Dalam bahas Inggris mengandung arti pengambilan keputusan tanpa penelitian dan pertimbangan yagn cermat, tergesa-gesa atau tidak matang
(c)    Untuk mengatakan prasangka dipersyaratkan pelibatan unsur-unsur emosilan (suka atau tidak suka) dalam keputusan yang telah diambil tersebut
Dalam konteks rasial, prasangka diartikan:”suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi ”. Dalam hal ini terkandung suatu ketidakadilan dalam arti sikap yang diambilkan dari beberapa pengalaman dan yang didengarnya, kemudian disimpulkan sebagai sifat dari anggota seluruh kelompok etnis.
Prasangka biasa diaratikan sebagai suatu anggapan terhadap sesuatu dari seseorang bahwa sesuatu itu buruk dengan tanpa kritik terlebih dahulu. Orang, secara serta merta tanpa timbang-timbang lagi bahwa sesuatu itu buruk. Prasangka menunjukkan pada aspek sikap sedangkan diskriminasi pada tindakan. Menurut Morgan (1966) sikap adalah kecenderungan untuk merespon baik secara positif atau negarif terhadap orang, obyek atau situasi. Sikap seseorang baru diketahui setelah ia bertindak atau beringkah laku. Oleh karena itu bisa saja bahwa sikap bertentangan dengan tingkah laku atau tindakan. Jadi prasangka merupakan kecenderungan yang tidak nampak, dan sebagai tindak lanjutnya timbul tindakan, aksi yang sifatnya realistis. Dengan demikian diskriminatif merupakan tindakan yang relaistis, sedangkan prsangka tidak realistis dan hanya diketahui oleh diri individu masing-masing.
Prasangka ini sebagian bear sifatnya apriori, mendahului pengalaman sendiri (tidak berdasarkan pengalaman sendiri), karena merupakan hasil peniruan atau pengoperan langsung pola orang lain. Prasangka bisa diartikan suatu sikap yang telampau tergesa-gesa, berdasarkan generalisasi yang terlampau cepat, sifat berat sebelah, dan dibarengi proses simplifikasi (terlalu menyederhanakan) terhadap sesuatu realita. Dalam kehidupan sehari-hari prasangka ini banyak dimuati emosi-emosi atau unsure efektif yang kuat.
Tidak sedikit orang yang mudah berprasangka, namun banyak juga orang-orang yang lebih sukar berprasangka. Mengapa terjadi perbedaan cukup menyolok ? tampaknya kepribadian dan inteligensi, juga factor lingkungan cukup berkaitan engan munculnya prasangka. Orang yang berinteligensi tinggi, lebih sukar berprasangka, mengapa ? karena orang-orang macam ini berikap dan bersifat kritis. Prasangka bersumber dari suatu sikap. Diskriminasi menunjukkan pada suatu tindakan. Dalam pergaulan sehari-hari sikap prasangka dan diskriminasi seolah-olah menyatu, tak dapat dipisahkan. Seseorang yagn mempunyai prasangka rasial, biasanya bertindak diskriminasi terhadap ras yang diprasangkainya. Walaupun begitu, biasa saja seseorang bertindak diskriminatof tanpa latar belakang prasangka. Demikian jgua sebaliknya seseorang yang berprasangka dapat saja bertindak tidak diskriminatif.

Sebab-sebab timbulnya prasangka dan diskriminasi :
·         Berlatar belakang sejarah
·         Dilatar-belakangi  oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
·         Bersumber dari factor kepribadian
·         Berlatang belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
Usaha-usaha mengurangi/menghilangkan prasangka dan diskriminai
A)    Perbaikan kondisi sosial ekonomi
B)    Perluasan kesempatan belajar
C)    Sikap terbuka dan sikap lapang

Etnosentrisme
Etnosentrisme yaitu suatu kecenderungan yang menganggap nilai-nilai dan norma-norma kebudayaannya sendiri sebagaai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan diepergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain. Dan Entosentrisme merupakan gejaal sosial yan universal, dan sikap yang demikian biasanya dilakukan secara tidak sadar. Sikap etnosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung atau tidak luwes. Akibatnya etonsentrisme penampilan yang etnosentrik, dapat menjadi penyebab utama kesalah pahaman dalam komunikasi. Etnosentrisme dapat dianggap sebagai siakp ideologi chauvinisme yang pernah dianut oleh orang-orang jerman pada zaman Nazi Hitler. Dan mereka merasa dirinya superior dan merasa lebih unggul dibandingkan dengan bangsa-bangsa lain, dan juga mereka memandang rendah dan nista terhadap bangsa-bangsa lain.

Pertentangan-pertentangan sosial / ketegangan dalam masyarakat
Konflik (pertentangan) mengandung suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar atau perang. Dasar konflik berbeda-beda. Terdapat 3 elemen dasar yang merupakan cirri-ciri dari situasi konflik yaitu :
1.      Terdapatnya dua atau lebih unit-unit atau baigan-bagianyang terlibat di dalam konflik
2.      Unti-unit tersebut mempunyai perbedaan-perbedaan yang tajam dalam kebutuhan-kebutuhan, tujuan-tujuan,  masalah-masalah, nilai-nilai, sikap-sikap, maupun gagasan-gagasan
3.      Terdapatnya interaksi di antara bagian-bagian yang mempunyai perbedaan-perbedaan tersebut.

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN KEMISKINAN


Ilmu pengetahuan biasa kita gunakan dalam penegertian sehari-hari, terdiri dari 2 kata ilmu dan pengetahuan, yang masing-masing mempunyai artinya sendiri-sendiri. Dalam membicarakan pengetahuan saja kita akan menghadapi bermacam-macam masalah seperti kemampuan indera dalam memahami fakta pengalaman dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenarannya, kebaikan, membentuk pengetahuan, dan sumber pengetahuan itu sendiri. Semua itu telah dipersoalkan oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, dimana teori pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat. Pemikiran tentang teori-teori pengetahuan itu disebut epistemologi (yang berarti epistem = pengetahuan, logos = pembicaraan/ilmu).Dan pada masa seperti sekarang yang diperlukan adalaah pengetahuan ilmiah yang harus ditingkatkan karena pengetahuan, perbbuatan, ilmu, dan etika makin saling bertautan. Dan berulang kali harus diambil keputusan dalam menerapkan secara praktis pengetahuan ilmiah.
Sedangkan teknologi dalam penerapannya digunakan sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan yang cerah, kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi selain mempermudah kehidupan manusia, mempunyai dampak sosial yang lebih penting daripada kehebatan teknologi itu sendiri.
ILMU PENGETAHUAN
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metosdis, rasional, empiris, umum, dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai siitilah filsafat tidaklah sederhana karena pengetahuan banyak sekali macam-macam cara pandangnya, daintaranya adalah cara pandang Aristoteles, yang mengemukakan penegrtian pengetahuan adalah pengetahuan yang dapat diindera dan dapat merangsang budi.
TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan, dan teknologi sebagai suatu seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi : menyangkut cara untuk berbagi sumber, tanah, modal, modal, tenaga kerja, dan keterampilan. Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Fenomena-fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut : Rasionalitas, Artifisialitas, Otomatisme, Monisme, Universalisme, Otonomi, dan Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
Menurut Ellul Teknik meliputi bidang-bidang tertentu seperti bidang ekonomi, bidang administrasi, bidang pemerintahan, dan bidang manusiawi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sitem lain dalam kerangka nasional seperti kemiskinan. Maka ada interaksi, interrelasi, dan interdependensi antara kemiskinan dan sistem atau subsitem “ ilmu pengetahuan dan teknologi “. Saat ini sudah dikonstantasi, bahwa negara-negara teknologi maju telah memasuki tahap superindustrialisme, melalui inovasi teknologis tiga tahap :
  1. Ide kreatif
  2. Penerapan praktisnya
  3. Difusi atau penyebarluasan dalam masyarakat
Ketiga tahap tersebut merupakan siklus yang menimbulkan bermacam-macam ide kreatif baru sehingga merupakan reaksi berantai yang disebut proses perubahan.
KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, dll. Kemiskinan merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Garis kemiskinan yang menentukan batasa minimum pendapatan yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa dipengaruhi oleh tiga hal yiatu :
1)      Persepsi manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2)      Posisi manusia dalam lingkungan sekitar
3)      Kebutuhan objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Ciri-ciri mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan contohnya seperti berikut :
  1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti modal, keterampilan, dll
  2. Tidak mempunyai kemungkinan untuk memperoleh asset dengan kekuatan sendiri
  3. Hanya mempunyai tingkat pendidikan yang rendah
  4. Mayoritasnya hidup di daerah pedesaan sebagai pekerja bebas/bekerja serabutan
  5. Banyak yang hidup di kota tetapi tidak mempunyai keterampilan
Kemiskinan menurut umum dapat di kategorikan dalam 3 unsur :
  1. Kemiskinan yang disebebkan oleh handicap badaniah atau mental seseorang
  2. Kemiskinan yang disebabkan oleh bencana alam
  3. Kemiskinan buatan
Dari ketiga unsur di atas unsur yang paling relevan adalaah kemiskinan buatan Karena dalam hal ini kemiskinan seseorang itu sendiri dibuat oleh manusia itu sendiri kepada manusia lainnya.
Fungsi-fungsi kemiskinan yang menurut teori fungsionalis dari statifikasi ( tokoh Davis ) :
(1)   Fungsi Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial, dan membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (para masyarakat pemulung)
(2)   Fungsi Sosial : menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, bersumber dari imajinasi kesulitan hidup bagi si kay, dan sebagai ukuran kemajuan bagi keals lain dan merangsang munculnya badan amal
(3)   Fungsi Kultural : Sebagai sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi anatar sesama manusia
(4)   Fungsi Politik : sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi bukan berarti manyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan bergfungsi maka haris dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.

AGAMA DAN MASYARAKAT


Agama dan Mayarakat
Kaitan agama dengan masyarakat banyak dibuktikan melalui pengetahuan agama yang meliputi penulisan sejarah dan figur nabi dalam megubah kehidupan sosial, argumen rasional tentang arti dan hakikat kehidupan, tentang tuhan dan kesadaran akan maut menimbulkan religi, dan sila katuhanan yang maha esa sampai pada pengalaman agama para tasauf. Bukti itu merupakan pendapat bahwa agama merupakan tempat mencari makna hidup yang final dan ultimate.
Peraturan agama dalam masyarakat penuh dengan hidup, menekankan pada hal-hal yang normatif atau menunjukan kepada hal-hal yang sebaiknya dan seharusnya dilakukan. Dikarenakan latar belakang sosial yang berbeda-beda dari masing-masing umat beragama, maka masyarakat akan memiliki sikap dan nilai yang berbeda pula. Kebutuhan dan pandangan kelompok terhadap prinsip keagamaan berbeda-beda, kadang kala kepentingan dapat tercermin atau tidak sama sekali.
Fungsi Agama
Fungsi agama dalam pengukuhan nilai-nilai, bersumber pada kerangka acuan yang bersifat sakral, maka normalnya dikukuhkan dengan sanksi-sankisi sakral. Biasanya sankisi sakral tersebut memiliki kekuatan memaksa istimewa, karena hukuman yang bersifatnya duniawai dan supramanusiawi dan ukhrowi.
Fungsi agama dibidang sosial adalah sebagai fungsi penentu dimana agama menciptakan suatu ikatan bersama, baik antara anggota-anggota beberapa masyarakat maupun dalam kewajiban-kewajiban sosial yang membantu mempersatukan mereka.
Fungsi agama sebagai sosialisasi individu ialah individu pada saat dia tumbuh menjadi dewasa maka memeerlukan suatu sistem nilai sebagai semacam tuntunan untuk mengarahkan aktifitasnya dalam bermasyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadian.
a.       Dimensi keyakinan mengandung perkiraan atua harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu, dan akan mengikuti kebenaran ajaran-ajaran agama .
b.      Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan memuja dan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
c.       Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, bahwa semua agama mempunyai perkiraan tertentu yaitu orang yang benar-benar religius akan mencapai pengetahuan yang langsung dan subjektif.
d.      Dimensi pengetahuan dikaitkan dengan perkiraan, bahwa orang-orang religius akan memiliki informasi tentang ajaran-ajaran pokok.
e.       Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan dan pembentukan citra pribadinya.

Masyarakat-masyarakat industri sekular
Masyarakat industri bercirikan dinamika dan semakin berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan, sebagian besar penyesuaian-penyesuaian terhadap alam fisik, tetapi yang penting adalah penyesuaian dalam hubungan antar manusia itu sendiri.
Perkembangan IPTEK mempunyai konsekuensi penting bagi agama. Salah satu akibatnya adalah anggota masyarakat semakin terbiasa menggunakan metode empiris berdasarkan penalaran dan efisiensi dalam menggapai masalah kemanusiaan, sehingga lingkungan yang bersifat sekuar semakin meluas dan serign kali dengan pengorbanan lingkungan yang sakral.
Pelembagaan Agama
Agama begitu universal, permanen, dan mengatur dalam kehidupan sehingga bila tidak memahami agama akan sukar memahami masyarakat.
Kaitan agama dengan masyarakat dapat dicerminkan menjadi 2 tipe meskipun tdak menggambarkan secara utuh, teori ini murut Elizabeth K. Nottingham :
A.    Masyarakat yang terbelakang dan nilai-nilai sakral
Masyarakat tipe ini kecil terisolasi, dan terbelakang. Karena anggota masyarkatnya rata-rata menganut agama yang sama. Sifat-sifatnya :
1)      Agama memesukan pengaruhnya yang sakral itu ke dalam sistem nilai masyarakat secara mutlak
2)      Dalam keadaan lembaga lain selain keluarga relatif belum berkembang, agama jelas menjadi fokus utama bagi pengintegrasian dan persatuan dari masyarakat secara keseluruhan.
B.     Masyarakat-masyarakat praindustri yang sedang berkembang .
Keadaan masyarakat ini tidak terisolasi, ada perkembangan teknologi yang lebih tinggi dibanding kan tipe yang pertama. Bagi mereka agama memberi arti dan ikatan kepada sistem nilai hidup dalam tiap masyarakat ini, tetapi pada saat yang sama lingkungan yang sakral dan sekular itu sedikit-banyaknya masih dapat dibedakan.
Lembaga-lembaga keagamaan pada puncaknya berupa peribadatan, pola-pola ide dan keyakinan dan tampil pula sebagai asosiasi atau organisasi.Contohnya lembaga ibadah haji dan organisasi-organisasi keagamaan lain.
Organisasi keagamaan yang berkembang secara khusus semula dari pengalaman anggota tokoh kharismatik pendiri orgnisasi, kemudian menjadi organisasi keagamaan terlembaga. Contoh-contoh organisasi Keagamaan di indonesia contohnya adalah Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Ahmadiyah, dan masih banyak organisasi-organisasi lain di negeri kita ini yang belum kita ketahui.
Dan Tampilnya Organisasi keagamaan maka berdampak adanya “Perubahan batin” atau kedalaman beragama, mengimbangi perkembangan masyarakat dalam hal alokasi fungsi, fasilitas, produksi, pendidikan, dan sebagainya. Agama menuju ke pengkhususan fungsional, pengaitan agama tersebut mengambil bentuk dalam berbagai corak organisasi keagamaan.

Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan


Pengertina masyarkat
Sebelum kita membaca lebih lanjut masalah masyarakat, baiklah kita tinjau dulu definisi tentang masyarakat. Definisi adalah uraian ringkas untuk memberikan batasan-batasan mengenai sesuatu persoalan/pengertian ditinjau daripada analisis. Analisis inilah yang memberikan arti yang jernih dan kokoh dari sesuatu pengertian.
Arti masyarakat banyak yang mendefinisikan yaitu :
1)      R.Linton = mengemukakan bahwa pengertian masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berpikir tentang dirinya dalam atu kesatuan sosial dengan batasan-batasan tereyentu.
2)      MJ.Herskovits = Mengatakan bahwa pengertian masyarakat adalah kelompok individu yang di organisasikan dengan mengikuti satu cara hidup tertentu.
3)      SR.Steinmetz = mengemukakan bahwa mayarakat berarti kelompok manusia yang terbesar, yang meliputi pengelompokan-pengelompokan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai perhubungan yang erat dan teratur.
4)      Hasan Sadily = mendefinisikan masyarakat adalah golongan besar/kecil dari beberapa manusia, yang dengan pengaruh bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
Dipandang dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
a.       Masyarakat Paksaan, contohnya : negara, masyarakt tawanan dll.
b.      Masyarakat merdeka, yang terbagi menjadi 2 yaitu :
·         Masyarakat natuur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan/horde, suku/stam, yang bertalian karena hubungan darah/keturunan.
Dan biasanya masih sederhana seklai kebudayaannya.
·         Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan/ kepercayaan, contohnya : koperasi, kongsi perekonomian, gereja, dll.
Kita mempunyai kecenderungan untuk melihat 2 tipe masyarakat :
(1)   Suatu mayarakat yang sudah kompleks. Yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala bidang. Karena ilmu pengetahuan modern sudah maju.
(2)   Suatu masyarakat kecil yang belum kompleks yang belum mengenal pembagian kerja, dan belum mengenal struktur dan aspeknya masih dapat dipelajari sebagai satu kesatuan.
MASYARAKAT PERKOTAAN
            Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community. Pengertian masyarakat kota biasanya ditekankan pada sifat-sifat kehidupannyaserta ciri dari kehidupannyayang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ciri-ciri yang paling menonjol dari masyarakat perkotaan, yaitu :
1)      Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa.
2)      Orang kota biasanya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang-orang lain.
3)      Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4)      Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak.

MASYARAKAT PEDESAAN
            Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertampat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Dan menurut Bintarto pengertian desa ialah perwujudan atau kesatuan geografi, sosial, ekonomi, politik dan kultural yang terdapat di suatu daerah tersebut dalam hubungannya dan pengaruhnya secara timbal balik dengan daerah lain. Sedangkan menurut Paul H Landis pengertian desa adalah suatu tempat kecil maupun besar tetapi penduduknya jumlahnya kurang dari 2.500 jiwa.

Ciri-ciri masyarakat pedesaan adalah sebagai berikut :
a)      Hubungan antara warga satu dengan lainnya sangatlah erat dibandingkan dengan masyarakat kota.
b)      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
c)      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian.
d)     Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencarian, agama, adat istiadat dan sebagainya.

HAKIKAT DAN SIFAT MASYARAKAT PEDESAAN
            Masyarakat Indonesia lebih dari 80% tinggal di pedesaan dengan mata pencaharian sebagai petani yang agraris .Masyarakat pedesaan yang agraris biasanya dipandang antara sepintas kilas dinilai oleh orang-orang kota sebagai masyarakat yang adaem ayem, sehingga oleh orang kota biasanya dianggap sebagai tempat untuk melepaskan kepenatan .

FUNGSI DESA
-          Memberi dan memasok bahan makanan pokok dan non pokok ke daerah perkotaan
-          Sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja yang tidak kecil artinya
-          Merupakan tempat produksi pangan dan produksi komoditi ekspor.

PERBEDAAN DESA DAN KOTA
1)      Jumlah dan kepadatan penduduk
2)      Lingkungan hidup
3)      Mata pencaharian
4)      Corak kehidupan sosial
5)      Stratifikasi sosial
6)      Mobilitas sosial
7)      Pola interaksi sosial
8)      Solidaritas sosial
9)      Kedudukan dalam hierarki sistem administrasi nasional

HUBUNGAN DESA DAN KOTA
            Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah 2 komunitas yang terpisah sama sekali, bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, dan mereka pun saling bergantung satu sama lain. Kota membutuhkan desa dalam memenuhi kebutuhan pangan seperti beras, sayur mayur, dan buah-buahan. Desa pun juga demikian bergantung dengan kota karena di desa membutuhkan alat-alat yang yidak bisa dibuat di desa contohnya seperti alat-alat untuk pertanian dan alat-alat lainnya.