Ilmu pengetahuan biasa kita gunakan
dalam penegertian sehari-hari, terdiri dari 2 kata ilmu dan pengetahuan,
yang masing-masing mempunyai artinya sendiri-sendiri. Dalam membicarakan pengetahuan saja kita akan menghadapi
bermacam-macam masalah seperti kemampuan indera dalam memahami fakta pengalaman
dan dunia realitas, hakikat pengetahuan, kebenarannya, kebaikan, membentuk
pengetahuan, dan sumber pengetahuan itu sendiri. Semua itu telah dipersoalkan
oleh para ahli filsafat seperti Socrates, Plato, dan Aristoteles, dimana teori
pengetahuan merupakan cabang atau sistem filsafat. Pemikiran tentang
teori-teori pengetahuan itu disebut epistemologi
(yang berarti epistem = pengetahuan, logos = pembicaraan/ilmu).Dan pada masa
seperti sekarang yang diperlukan adalaah pengetahuan ilmiah yang harus
ditingkatkan karena pengetahuan, perbbuatan, ilmu, dan etika makin saling
bertautan. Dan berulang kali harus diambil keputusan dalam menerapkan secara
praktis pengetahuan ilmiah.
Sedangkan teknologi dalam penerapannya
digunakan sebagai jalur utama yang dapat menyongsong masa depan yang cerah,
kepercayaannya sudah mendalam. Sikap demikian adalah wajar, asalkan tetap dalam
konteks penglihatan yang rasional. Sebab teknologi selain mempermudah kehidupan
manusia, mempunyai dampak sosial yang lebih penting daripada kehebatan
teknologi itu sendiri.
ILMU
PENGETAHUAN
Di kalangan ilmuwan ada keseragaman
pendapat, bahwa ilmu itu selalu tersusun dari pengetahuan secara teratur, yang
diperoleh dengan pangkal tumpuan tertentu dengan sistematis, metosdis,
rasional, empiris, umum, dan akumulatif. Pengertian pengetahuan sebagai
siitilah filsafat tidaklah sederhana karena pengetahuan banyak sekali
macam-macam cara pandangnya, daintaranya adalah cara pandang Aristoteles, yang mengemukakan
penegrtian pengetahuan adalah pengetahuan yang dapat diindera dan dapat
merangsang budi.
TEKNOLOGI
Dalam konsep yang pragmatis dengan
kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan, bahwa ilmu pengetahuan,
dan teknologi sebagai suatu seni yang mengandung pengertian berhubungan dengan
proses produksi : menyangkut cara untuk berbagi sumber, tanah, modal, modal,
tenaga kerja, dan keterampilan. Teknologi memperlihatkan fenomenanya dalam
masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki otonomi mengubah setiap bidang
kehidupan manusia menjadi lingkup teknis. Fenomena-fenomena teknik pada
masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai
berikut : Rasionalitas, Artifisialitas, Otomatisme, Monisme, Universalisme,
Otonomi, dan Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
Menurut Ellul Teknik meliputi
bidang-bidang tertentu seperti bidang ekonomi, bidang administrasi, bidang
pemerintahan, dan bidang manusiawi.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi merupakan
bagian-bagian yang dapat dibeda-bedakan tetapi tidak dapat dipisah-pisahkan
dari suatu sistem yang berinteraksi dengan sistem-sitem lain dalam kerangka
nasional seperti kemiskinan. Maka ada interaksi, interrelasi, dan
interdependensi antara kemiskinan dan sistem atau subsitem “ ilmu pengetahuan
dan teknologi “. Saat ini sudah dikonstantasi, bahwa negara-negara teknologi
maju telah memasuki tahap superindustrialisme, melalui inovasi teknologis tiga
tahap :
- Ide kreatif
- Penerapan
praktisnya
- Difusi atau
penyebarluasan dalam masyarakat
Ketiga tahap tersebut merupakan siklus
yang menimbulkan bermacam-macam ide kreatif baru sehingga merupakan reaksi
berantai yang disebut proses perubahan.
KEMISKINAN
Kemiskinan lazimnya dilukiskan sebagai
kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok. Dikatakan
dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, dll. Kemiskinan
merupakan tema sentral dari perjuangan bangsa, sebagai inspirasi dasar dan
perjuangan akan kemerdekaan bangsa, dan motivasi fundamental dari cita-cita
menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Garis kemiskinan yang menentukan batasa
minimum pendapatan yang di perlukan untuk memenuhi kebutuhan pokok, bisa
dipengaruhi oleh tiga hal yiatu :
1)
Persepsi
manusia terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan
2)
Posisi
manusia dalam lingkungan sekitar
3)
Kebutuhan
objektif manusia untuk bisa hidup secara manusiawi
Ciri-ciri mereka yang hidup di bawah
garis kemiskinan contohnya seperti berikut :
- Tidak
memiliki faktor produksi sendiri seperti modal, keterampilan, dll
- Tidak
mempunyai kemungkinan untuk memperoleh asset dengan kekuatan sendiri
- Hanya
mempunyai tingkat pendidikan yang rendah
- Mayoritasnya
hidup di daerah pedesaan sebagai pekerja bebas/bekerja serabutan
- Banyak yang
hidup di kota tetapi tidak mempunyai keterampilan
Kemiskinan menurut umum dapat di
kategorikan dalam 3 unsur :
- Kemiskinan
yang disebebkan oleh handicap badaniah atau mental seseorang
- Kemiskinan
yang disebabkan oleh bencana alam
- Kemiskinan
buatan
Dari ketiga unsur di atas unsur yang
paling relevan adalaah kemiskinan buatan Karena dalam hal ini kemiskinan
seseorang itu sendiri dibuat oleh manusia itu sendiri kepada manusia lainnya.
Fungsi-fungsi kemiskinan yang menurut
teori fungsionalis dari statifikasi ( tokoh Davis ) :
(1)
Fungsi
Ekonomi : penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu, menimbulkan dana sosial,
dan membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (para masyarakat
pemulung)
(2)
Fungsi
Sosial : menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, bersumber dari
imajinasi kesulitan hidup bagi si kay, dan sebagai ukuran kemajuan bagi keals
lain dan merangsang munculnya badan amal
(3)
Fungsi
Kultural : Sebagai sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi
sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi anatar sesama manusia
(4)
Fungsi
Politik : sebagai kelompok gelisah atau masyarakat marginal untuk musuh
bersaing bagi kelompok lain.
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi
bukan berarti manyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan bergfungsi
maka haris dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar