Minggu, 06 Januari 2013

(Tulisan ISD) Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial menurut saya adalah pembagian kelas masyarakat.ya mungkin bisa dibilang pelapisan masyarakat itu adalah kasta dalam agama hindu. mungkn di indonesia kita tidak mengenal kasta, karena dimata tuhan semua manusia itu sama. tetapi secara tidak langsung, status sosial menimbulkan adanya perbedaan golongan terhadap masyarakat. pelapisan sosial bisa dibilang suatu perbedaan gaya hidup dan cara pandang dalam masyarakat.
Pelapisan sosial juga merupakan perbedaan tinggi rendahnya suatu kedudukan seseorang dalam kelompoknya. yang menentukan tinggi rendahnya tingkat tersebut dominan dari bidang ekonomi, contohnya kesenjangan jabatan.
Contoh-contoh Pelapisan Sosial dimasyarakat :
-  Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
- Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara kelas eksterm dalam piramida social tidak terlalu besar.
- Pada masyarakat kota antara klas eksterm yang kaya dan miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin saja.
- Pada umumnya masyarakt pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.

KESAMAAN DERAJAT

Pada dasarnya semua manusia mempunyai derajat yang sama dimata tuhan, tetapi manusia itu sendiri yang pada akhirnya membuat perbedaan kelas dan derajat. seharusnya kita lebih menghargai orang yang berada dibahah kita dalam status sosial maupun ekonomi, bukan malah membuat itu seperti perbedaan kasta sesuai dengan kelas atas atau bawah.dan kita jangan merasa rendah dengan orang yang status sosialnya lebih tinggi, tapi harus saling menghargai satu sama lain. kehormatan, kedudukan, jabatan maupun status sosial tidak perlu menjadi pernedaan yang mencolok dalam masyarakat. setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban yang sama, mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan dimata hukum, jadi tidak seharusnya kita membeda-bedakan karena pada dasarnya kita semua sama.
Saya pernah mendengar pepatah "Kalau kita meludah ke atas , maka kita akan terkena ludah itu karena akan terpantul atap". Kira-kira seperti itulah gambaran jika ada bawahan yang tidak sopan pada atasan.
Perbedaan golongan bisa juga dilihat dari Harta. Di negeri kita Indonesia ini , sangat mencolok sekali perbedaan golongan sosial ini. Coba kita tengok ke arah lampu lalu lintas. Disaat para mobil mewah menunggu lampu hijau untuk meluncur , di sekitar mobil itu ada penjual koran , pemulung dan sebagainya. Dari sini kita bisa lihat ada golongan orang yang berlimpah harta dengan yang kekurangan. Orang yang kekurangan itu akan meminta pada yang lebih dan tidak banyak yang memberi.
Inilah hubungannya Kesamaan Derajat. Banyak agama yang mengajarkan atau bahkan ajaran negara pun menyakatan bahwa semua manusia itu derajatnya sama. Jika hal ini masih terlihat mencolok bukan tidak mungkin cita-cita kesamaan derajat itu jauh dari kenyataan.
Pemerintah harusnya bekerja sama dengan golongan yang disebut "golongan atas" agar kesamaan derajat ini menjadi nyata. Namun sampai saat ini orang-orang yang diatas itu masih belum sadar. Mereka asyik menikmati keadaan mereka yang ada diatas sehingga membuat perbedaan golongan ini semakin terlihat.
Seharusnya bersama kita memerangi perbedaan golongan ini agar semua lapisan masyarakat mempunyai kesamaan derajat
Contoh-contoh Kesamaan Derajat dalam berbagai macam ruang lingkupnya :
* Dalam lingkungan Berbangsa dan Bernegara :
1. Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
2. Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Pemerintah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada warga negaranya.

* Dalam lingkungan Masyarakat :
1. Aktif dalam musyawarah, kerja bakti dalam masyarakat.
2. Aktif dalam kegiatan social di masyarakat.

* Dalam lingkungan Sekolah :
1. Sekolah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada murid.
2. Jika ada murid terkena musibah, maka guru dan teman-temanya membantu.

* Dalam lingkungan Keluarga :
1. Orangtua bersikap demokratis.
2. Orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada anak-anaknya.
3. Apabila salah satu anggota keluarga membutuhkan bantuan, maka seluruh keluarga berusaha membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar