PERTENTANGAN
SOSIAL
Pertentangan
sosial bisa di sebut konflik atau pertikaian antara anggota masyarakat.
Pertentangan bisa diartikan sebagai suatu proses sosial atara seseorang atau
kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah perselisihan atau percekcokan. Pertentangan sosial terjadi karena adanya
perbedaan pendapat di masyarakat. Setiap anggota masyarakat pasti pernah
mengalami pertentangan sosial. Akibat yang terjadi setelah pertentangan bisa
berupa akibat positif dan negatif. Akibat positif yang terjadi misalnya bisa
memperkuat solidaritas atar masyarakat atau antar kelompok dan memperjelas
aspek kehidupan. Akibat negatif yang terjadi misalnya timbul keretakan atau
kerenggangan antar masyarakat atau antar kelompok, bisa merubah perilaku yang
tadinya baik menjadi tidak baik, dan bisa menghilangkan nyawa masyarakat yang
ikut dalam pertentangan sosial. Pertentangan sosial bisa di atasi dengan
mencari penengah kelompok yang mampu mendamaikan masyarakat atau kelompok yang
bertentangan. Atau dengan menyelesaikan segala masalah dengan kepala dingin dan
tidak menggunakan emosi.
Contoh perilaku
yang akan menimbulkan pertentangan sosial :
1.
Membeda-bedakan
ras
2.
Tidak
ada rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama .
3.
Egois
atau hanya memikirkan kepentingan sendiri.
4.
Tidak
adanya hubungan yang harmonis antar masyarakat.
Salah satu
contoh pertentangan sosial yang pernah terjadi di Indonesia : Kerusuhan poso,
adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di poso, Sulawesi tengah
yang melibatkan sekelompok agama muslim dan Kristen. Kerusuhan poso tersebut
terbagi menjadi tiga bagian yaitu : Poso I (tanggal 25 – 29 Desember 1998),
Poso II (tanggal 17 – 21 April 2000), dan Poso III (tanggal 16 Mei – 15 Juni
2000). Seperti yang dituliskan diatas, prilaku membeda – bedakan ras dan tidak
adanya rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama agama yang terdapat
di indonesia, yang menjadikan / menimbulkan sebuah pertentangan sosial.
Ada pun cara
untuk pencegahan pertentangan sosial atau konflik tersebut yaitu :
·
Elimination
(salah satu yang terlibat pertentangan tersebut harus mengalah).
·
Integration
(masalah – masalah yang diributkan atau dipermasalahkan harus didiskusikan,
dipertimbangkan sampai mencapai kesepakatan hasil yang memuaskan bagi semua
pihak).
·
Compromise
(kedua klompok yang terlibat dalam pertentangan tersebut harus mencari jalan
keluarnya atau mencari jalan tengahnya) sehingga agar tidak merugikan pihak
lain.
INTEGRASI
MASYARAKAT
Integrasi adalah
suatu keadaan di mana kelompok-kelompok masyarakat beradaptasi terhadap
kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan
masing-masing antar daerah. Secara umum integrasi merupakan proses penyesuaian
unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat yang menjadi satu kesatuan. Unsur
yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama,
bahasa, nilai, dan norma. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus
di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya,
integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Integrasi sosial akan
terbentuk jika sebagian besar anggota masyarakat tadi sepakat mengenai struktur
kemasyarakatan yang dibangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan
pranata-pranata sosialnya. Integrasi bisa diartikan sebagai pengendalian
terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem masyarakat dan bisa
diartikan juga dengan membuat kesuluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu.
Integrasi sosial adalah jika yang di kendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu
sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi
sosial di perlukan untuk supaya masyarakat tidah bubar atu tidah pecah meskipun
telah menghadapi berbagai macam tantangan, baik berupa tantangan fisik taupun
tantangan yang terjadi secara sosial atau konflik.
Contoh Integrasi
Sosial :
·
Saling
menghormati antar sesama.
·
Saling
toleransi antar agama dalam masyasrakat.
·
Saling
memahami Kebutuhan Sosial.
·
Tidak
mengutamakan egonya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar