Selasa, 08 Januari 2013

(Tulisan ISD) Agama dan Masyarakat


Agama

           Agama yang kita ketahui ialah suatu prinsip kepercayaan kepada tuhan yang harus dimiliki setiap manusia, karena dengan beragama kita bisa mengenal dirinya dan tuhannya, dan juga dengan kita beragama kita bisa mengetahui hak dan kewajiban kita sebagai makhluk yang diciptakan tuhan itu untuk apa dan harus berbuat apa.

Yang kita ketahui di indonesia banyak mayarakatnya yang memiliki kepercayaan yang beragam, teteapi agama yang diakui oleh negara indonesia hanya 5 yaitu :
1.      Agama Islam
2.      Agama Hindu
3.      Agama Budha
4.      Agama Kristen Protestan dan Katolik
5.      Agama Kong Hu Cu

Penjelasan singkat tentang kapan Masuknya Agama-agama yang ada di indonesia :
1)      Islam : Indonesia merupakan negara dengan penduduk Muslim terbanyak di dunia, dengan 88% dari jumlah penduduk adalah penganut ajaran Islam. Mayoritas Muslim dapat dijumpai di wilayah barat Indonesia seperti di Jawa dan Sumatera. Masuknya agama islam ke Indonesia melalui perdagangan.
2)      Hindu : Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama Masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
3)      Budha : Buddha merupakan agama tertua kedua di Indonesia, tiba pada sekitar abad keenam masehi. Sejarah Buddha di Indonesia berhubungan erat dengan sejarah Hindu.
4)      Kristen Katolik : Agama Katolik untuk pertama kalinya masuk ke Indonesia pada bagian pertama abad ketujuh di Sumatera Utara. Dan pada abad ke-14 dan ke-15 telah ada umat Katolik di Sumatera Selatan. Kristen Katolik tiba di Indonesia saat kedatangan bangsa Portugis, yang kemudian diikuti bangsa Spanyol yang berdagang rempah-rempah.
Kristen Protestan : Kristen Protestan berkembang di Indonesia selama masa kolonial Belanda (VOC), pada sekitar abad ke-16. Kebijakan VOC yang mengutuk paham Katolik dengan sukses berhasil meningkatkan jumlah penganut paham Protestan di Indonesia. Agama ini berkembang dengan sangat pesat di abad ke-20, yang ditandai oleh kedatangan para misionaris dari Eopa ke beberapa wilayah di Indonesia, seperti di wilayah barat Papua dan lebih sedikit di kepulauan Sunda.
5)      Konghucu : Agama Konghucu berasal dari Cina daratan dan yang dibawa oleh para pedagang Tionghoa dan imigran. Diperkirakan pada abad ketiga Masehi, orang Tionghoa tiba di kepulauan Nusantara. Berbeda dengan agama yang lain, Konghucu lebih menitik beratkan pada kepercayaan dan praktik yang individual.

Masyarakat                                                                                

Masyarakat adalah suatu sistem sosial yang menghasilkan kebudayaan (Soerjono Soekanto, 1983). Sedangkan agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan kepercayaan tersebut.
golongan masyarakat dapat diartikan sebagai penggolongan anggota-anggota masyarakat ke dalam suatu kelompok yang mempunyai karakteristik yang sama atau sejenis. Dalam kamus sosiologi dinyatakan sebagai kategori orang-orang tertentu, dalam suatu masyarakat yang didasarkan pada cirri-ciri mental tertentu Berdasarkan definisi di atas, penggolongan masyarakat dapat dibuat berdasarkan ciri yang sama. Contohnya yaitu :
ü  penggolongan berdasarkan jenis kelamin adalah pria dan wanita;
ü  penggolongan berdasarkan usia adalah tua dan muda;
ü  penggolongan berdasarkan pendidikan adalah cendekia dan buta huruf;
ü  penggolongan berdasarkan pekerjaan adalah petani, nelayan, golongan buruh, pengrajin, pegawai negeri, eksekutif, dan lain-lain.

Menurut Hendropuspito, meskipun tidak dapat dibuat berdasarkan kedudukan social yang sama, seperti pada lapisan social, penggolongan ini pada dasarnya untuk kepentingan pengamat social alam penelitian-penelitian terhadap masyarakat.

Masalah yang timbul dimasyarakat karena faktor agama yaitu seperti berikut :
v  Tahun 1996, 5 gereja dibakar oleh 10,000 massa di Situbondo karena adanya konflik yang disebabkan oleh kesalahpahaman.
v  Adanya bentrok di kampus Sekolah Tinggi Theologi Injil Arastamar (SETIA) dengan masyarakat setempat hanya karena kesalahpahaman akibat kecurigaan masyarakat setempat terhadap salah seorang mahasiswa SETIA yang dituduh mencuri, dan ketika telah diusut Polisi tidak ditemukan bukti apapun. Ditambah lagi adanya preman provokator yang melempari masjid dan masuk ke asrama putri kampus tersebut. Dan bisa ditebak, akhirnya meluas ke arah agama, ujung-ujungnya pemaksaan penutupan kampus tersebut oleh masyarakat sekitar secara anarkis.
v  Perbedaan pendapat antar kelompok – kelompok Islam seperti FPI (Front Pembela Islam) dan Muhammadiyah.
v  Perbedaan penetapan tanggal hari Idul Fitri, karena perbedaan cara pandang masing – masing umat.

Sikap yang harus kita miliki jika ingin masyarakat bisa hidup berdampingan walaupun berbeda keyakinan, karena kerukunan hidup beragama adalah keharmonisan hubungan dalam dinamika pergaulan dan kehidupan bermasyarakat yang saling menguatkan dan diikat oleh sikap pengendali diri dalam wujud-wujud sebagai berikut :
a)      Saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya;
b)      Saling hormat menghormati dan bekerja sama intem pemeluk agama, antara berbagai golongan agama dan antara umatumat beragama dengan pemerintah yang sama-sama beitanggung jawab membangun bangsa dan negara;
c)      Saling tenggang rasa dengan tidak memaksakan agama kepada orang lain.

(Tulisan ISD) Masyarakat Desa dan Masyarakat Kota

MASYARAKAT PEDESAAN

Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
a)      Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
b)      Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
c)      Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
d)     Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya

Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan sosial.

Gejala-gejala sosial yang sering di istilahkan dengan 3 problem tertentu, seperti sebagai berikut :
  • konflik
  • kontroversi
  • kompetisi


MASYARAKAT PERKOTAAN

Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
ü  kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
ü  orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
ü  Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
ü  pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
ü  kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
ü  interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
ü  pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu

Masyarakat pedesaan biasanya memiliki sifat kekeluargaan, saling bantu membantu, gotong-royong dan lain-lain. Mereka tidak suka menonjolkan diri dalam artian merasa lebih baik dari yang lain. Dan mereka memiliki kekompakan yang sangat solid dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Seperti yang bisa kita lhat, masyarakat pedesaan pada umumnya masih terika tali persaudaraan di dalam masyarakatnya. Mungkin seseorang mempunyai saudara di dekat rumahnya (tetangga). Maka dari itu masyarakat desa biasanya lebih mementingkan hubungan kekeluargaan daripada persaiangan antar anggota masyarakat terebut. Karna menurut masyarakat pedesaan persaingan dapat merusak hubungan kekeluarhgaan diantara mereka.
            Masyarakat perkotaan mereka biasanya tidak mencampurkan antara hal-hal yang bersifat rasional dan emosional. Masyarakat perkotaan iasanya lebih individual, jadi mereka lebih memilih mengurusi kepentingan pribadi daripada harus bergantung dengan orang lain. Karna masyarakat perkotaan tidak seperti masyarakat pedesaan yang menganggap bahwa mereka adalah masih satu keluarga jadi solidaritas diantara masyarakat perkotaan itu kurang, karna banyak sekali persaingan di dalamnya, mereka ingin di puji dan juga dihormati oleh orang lain maka mereka bersaing agar mendapat hal itu semua. Jangankan yang seperti itu mereka dengan tetangga saja bahkan ada yang sampai tidak saling mengenal khususnya perumahan elit yang dihuni oleh orang-orang kaya yang sibuk dengan pekerjaan dan urusan masing-masing sehingga tidak dapat bersosialisasi dan juga bergaul dengan masyarakatnya.
Maka dengan masalah seperti urbanisasi hubungan antara masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan harus saling menguntungkan (simbiosis mutualisme) sehingga segala sesuatu yang di butuhkan oleh keduanya harus saling berkaitan agar kehidupan masyarakat pedesaan atau perkotaan dapat seimbang seperti masyarakat pedesaan memberikan bahan mentah atau barang yang akan diolah oleh masyarakat kota yang nantinya masyarakat pedesaan yang akan menggunakannya.

(Tulisan ISD) Penduduk,masyarakat,budaya


Setiap masyarakat yang berdiam disuatu tempat pasti tidak lepas dari yang namanya kebudayaan. Penduduk di suatu wilayah pasti punya kebudayaan tersendiri yang berbeda dengan penduduk lainnya. Kebudayaan terlahir karna adanya masyarakat di daerah tertentu. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan dan keragaman alam serta budaya yang luar biasa. Sebagaimana kita ketahui bersama. Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomer empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat. Maka dari itu dengan jumlah penduduk sebanyak itu, Indonesia dihadapkan dengan sejumlah masalah kependudukan.
     Kepadatan penduduk merupakan perbandingan jumlah penduduk terhadap luas wilayah yang dihuni. Menurut pengamatan saya, permasalahan dalam kepadatan penduduk adalah persebarannya yang tidak merata. Kepadatan penduduk di tiap-tiap wilayah Indonesia tidaklah sama, maka dari itu hal ini akan menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan. Kondisi demikian menimbulkan banyak permasalahan, misalnya pengangguran, kemiskinan, kriminalitas, pemukiman kumuh dan lain-lain. Salah satu permasalahan yang berdampak dari banyaknya jumlah penduduk salah satunya adalah pembangunan.
    Permasalahannya adalah Pesatnya pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali maka akan menyebabkan tingginya beban pembangunan berkaitan dengan penyediaan pangan, sandang, dan papan. Kepadatan penduduk yang tidak merata juga menyebabkan pembangunan menjadi tidak merata di daerah-daerah tertentu, tingginya angka urbanisasi di kota-kota besar. Dari hal pembangunan akan menambah masalah baru salah satunya adalah masalah pendidikan. Kepadatan jumlah penduduk di Indonesia juga berdampak pada masalah pendidikan, karna di Negara berkembang seperti Indonesia tingkat pendidikannya relatif rendah di banding dengan negara-negara maju. 
      Saya akan mengutarakan beberapa sebab rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia. Yang pertama pemikiran masyarakat untuk bersekolah setinggi-tingginya itu masih rendah, yang kedua besarnya anak usia sekolah yang tidak diimbangi dengan fasilitas pemndidikan yang memadai, pendapatan perkapita di Indonesia rendah. Dampak dari rendahnya pendidikan di Indonesia adalah rendahnya penguasaan IPTEK, sehingga Indonesia masih membutuhkan tenaga yang ahli dalam teknologi. Padahal dengan jumlah penduduk yang besar di Indonesia seharusnya kita mampu untuk mencukupi kebutuhan tenaga ahli yang diperlukan dalam pembangunan. Maka dari itu diperlukan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. 
     Menurut saya yaitu dengan cara wajib belajar 12 tahun meningkatkan sarana-sarana pendidikan yang ada, seperti perbaikan gedung, perpustakaan, laboratorium, dan lain-lain, meningkatkan mutu guru sebagai pengajar, menyempurnakan atau mengupdate kurikulum sesuai perkembangan zaman, memberikan materi pelajaran tentang softskil agar anak-anak bukan hanya belajar ilmu yang terlihat tetapi juga menguasai softskill, member motifasi kepada para pelajar agar lebih giat dan rajin dalam menuntut ilmu, dengan bayaran sekolah yang mudah dijangkau oleh masyarakat agar masyarakat tindak mengkhawatirkan tentang biaya pendidikan, memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi. Dengan hal itu saya rasa merupakan cara yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Bukan hanya pemerintah yang harus menanggulangi masalah ini, tapi masyarakat juga harus ikut turut serta dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Karna percuma kalau pemerintahnya sudah maksimal tapi masyarakat tidak mendukung sama sekali dari upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah.
       Perkembangan kebudayaan di Indonesia ini terkadang naik terkadang turun. Awalnya Indonesia bangga dengan kebudayaan yang ditinggalkan oleh nenek moyang kita dulu. Tapi sekarang kenyataannya masyarakat sudah mulai melupakan kebudayaan itu sendiri. Maka dari itu kita harus menjunjung tinggi rasa nasionalisme kita sebagai warga Negara Indonesia. Semakin majunya globalisasi membuat rasa cinta terhadap budaya sendiri lama-lama berkurang. Karnya banyaknya pengaruh budaya asing, kini masyarakat telah berubah menjadi masyarakat modern. Akhir-akhir ini Indonesia sangat gencar untuk membudidayakan budayanya sendiri. Karna masyarakat luar luar lebih mengetahui budaya kita disbanding kita mengenal budaya kita sendiri. Salah satu yang mendorongnya adalah budaya kita yang di klaim oleh Negara lain, seperti batik, reog ponorogo, rendang (masakan) dan masih banyak lagi. Contohnya adalah batik sebagai warisan budaya Indonesia yang telah diakui dan di tetapkan oleh UNESCO.
          Khususnya Tarian tradisional telah mengalami kemajuan yang cukup baik dan telah meranjak ke dunia internasional. Maka dari itu saya ingin menyampaikan bahwa kita semua sebagai masyarakat Indonesia diharapkan untuk lebih memperhatikan semua bagian dari peninggalan budaya Negara kita. Dan sekarang akan diupayakan oleh pemerintah agar mendidik semua masyarakat khususnya anak-anak muda ataupun remaja untuk peduli terhadap kebudayaan kita, dan lebih mendalami dan mengenalkan dari dini sikap akan pentingnya pengetahuan budaya indonesia.
          Karna masyarakat Indonesia di kenal dengan kepribadiannya yang santun dan sopan. Meskipun sekarang sepertinya sudah tidak lagi, tetapi kita harus terus berjuang mengupayakannya. Seperti yang kita ketahui budaya barat sudah merasuki jiwa anak muda jaman sekarang. Karena tanpa kita sadari ternyata tidak semua budaya yang berasal dari luar tersebut, baik untuk kita. Maka dari itu kita harus memilih dan menyaring budaya luar, seperti kita mengambil hal-hal yang positif saja. Jika kita tidak mampu membawa diri kita, maka kita akan terjerumus ke dalam pergaulan yang tidak baik. Bukan hanya budaya barat saja yang tidak sesuai dengan norma. Teman dan lingkungan pun juga sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian kita. Karna dengan siapa kita bergaul dan dilingkungan mana kita berada, itu sangat berpengaruh sekali terhadap diri kita. Jadi kita harus bisa memilih teman bermain atau teman bergaul dan juga kita harus pandai memilih lingkungan dimana kita bergaul dengan seseorang.

(Tulisan ISD) Ilmu Sosial Dasar sebagai salah satu MKDU


Masalah sosial yang terjadi kebanyakan penyebabnya akibat ulah sesama manusia. Hal itu dapat terjadi dikarenakan sifat dan karakter yang berbeda-beda setiap orang.  Contoh sederhana adalah masalah yang terjadi di masyarakat misalnya masalah antar tetangga. Kebanyakan masalah tersebut bisa terjadi karna omongan. Baik atau tidaknya omongan tersebut bisa saja di belokan oleh seseorang yang akhirnya memicu masalah di masyarakat tersebut. bagaimana dengan solusinya? Solusinya adalah dengan cara masyarakat harus melibatkan ketua RT atau RW ataupun masyarakat sekitar dalam pemecahan kasus tersebut dengan berbicara baik-baik kepada setiap warga.
            Maka dari itu seharusnya setiap orang harus mempunyai akhlak yang mulia dan pengetahuan yang luas agar masalah-masalah yang terjadi bisa di kurangi bahkan bisa di hilangkan. Meskipun masalah sosial tidak bisa dihilangkan secara total karna pasti ada masalah-masalah baru yang terjadi. Karna masalah sosial tidak bisa dipisahkan dari masyarakat. Kemudian ada beberapa contoh lagi masalah yang masih mengelilingi atau masih sering terjadi di Negara kita ini. Contohnya tawuran antar pelajar, tawuran ini bahkan menjadi tren dikalangan pelajar, karna jika suatu sekolah memenangi tawuran maka mereka bangga karna mereka bisa dianggap jagoan. Padahal seharusnya tugas pelajar adalah belajar, menuntut ilmu dengan serius, disiplin, semangat dan kerja keras. Tidak lupa diiringi dengan doa. Agar mereka bisa jadi penerus bangsa yang akan memajukan bangsa dan bukan seperti ini caranya.
            Tugas sebagai seorang pelajar adalah belajar dengan giat dan disiplin agar mendapat prestasi yang maksimal dan dapat meraih cita-cita yang mereka inginkan, bukan bertarung di medan tawuran hanya untuk sebuah kemenangan yang tak ada harganya. Hal ini dapat saja terjadi dikarenakan lingkungannya memang lingkungan kekerasan.Seorang pelajar pada usianya mempunyai emosi yang belum stabil. Maka pada usia ini mereka hanya berfikir pendek dan tidak memikirkan dampak dari apa yang mereka lakukan, seperti tawuran antar pelajar.
            Saya mencermati jika tawuran terjadi di kalanganpara pelajar dan mahasiswa bertindak jauh dari kesan sebagai insan yang terdidik. Seakan-akan mereka sekolah tidak dengan niat yang baik, melainkan hanya tawuran saja yang ada di otak mereka. Lihat saja dengan membabi buta mereka membuat kerusakan properti orang dan fasilitas publik yang jelas-jelas tidak bersalah. Dengan bermuka garang dan dengan emosi yang meledak mereka membawa senjata tajam berupa golok, samurai, pedang, balok, besi, bahkan stik golf dan masih banyak lainnya yang siap untuk menghabisi nyawa lawannya. Biasanya mereka membawa barang-barang itu ke sekolah, ada yang di taruh di dalam tas, ada yang dititipkan kepada temannya.Sungguh tindakan anarkis ini tidak layak dilakukan oleh manusia yang beradab.
            Tawuran tidak hanya merugikan pelajar yang mengikuti tawuran tetapi warga, pemukiman warga, anak sekolah lain yang tidak berdosa (sekedar melintas), dagangan para pedagang bisa menjadi korban. Bisa jadi took dirusak pelajar atau tutup karna takut ada tawuran, bisa jadi anak sekolah lain yang tidak bersalah ikut diincar oleh pelajar tawuran. Pada umumnya tawuran dipicu oleh konflik yang terjadi antar siswa, baik itu satu sekolah maupun berbeda sekolah, dan salah satu pemicunya adalah solidaritas sesame pelajar satu sekolah. Karna solidaritas setiap siswa disetiap sekolah maka konflik pun meluas, maka terjadilah tawuran antar pelajar. Tawuran juga menjadi masalah serius karna telah menyimpang dari norma-norma yang ada. Membuat pelajar jaman sekarang dianggap hanya menjadi tukang tawuran, tukang berkelahi.
            Dari fakta kejamnya tawuran itu sendiri, rasanya pemerintah dan masyarakat perlu mengambil tindakan serius. Banyak hal yang bisa diupayakan oleh pemerintah ataupun masyarakat. Tawuran yang terus terjadi saat ini dan yang akan dating harus mendapatkan perhatian dan ditangani secara serius. Kita tidak bisa membiarkan masalah ini (tawuran antar pelajar) terus terjadi lantaran tawuran tidak hanya terjadi di sekitar kita. Kita harus ingat jika kita tidak akan pernah tahu kapan dan di mana tawuran antar pelajar tersebut akan terjadi. Kita tidak akan pernah tahu kapan, dimana, dengan siapa, apakah kita akan terjebak dengan tawuran atau tidak. Kita tidak akan pernah tahu apakah ada anggota keluarga kita, anggota saudarakita, tetangga kita, kolega, orang yang kita sayangi,teman dan sahabat kita menjadi korban tawuran atau tidak. Intinya, tawuran merusak sendi-sendi kedamaian dan ketentraman hidup.
            Masalah ini dapat diatasi dengan cara Para Siswa wajib diajarkan dan memahami bahwa semua permasalahan tidak akan selesai jika penyelesaiannya dengan menggunakan kekerasan. Dan masalah bisa diselesaikan dengan cara baik-baik. Lakukan komunikasi dan pendekatan secara khusus kepada para pelajar untuk mengajarkan cinta kasih. Pengajaran ilmu beladiri yang mempunyai prinsip yang harusnya digunakan untuk menyelamatkan orang dan ilmu tersebut jangan disalah gunakan seperti untuk tawuran. Ajarkan ilmu sosial Budaya, karna ilmu sosial budaya sangat bermanfaat untuk pelajar khususnya, yaitu agar tidak salah menempatkan diri di lingkungan masyarakat.
            Tindakan kekerasan pasti akan menular, Pihak yang berwenang haruslah tegas memberikan sanksi untuk pelaku tawuran antar pelajar ini. Dari pihak sekolah pun harus ada sanksi yang tegas kepada pelajar yang mengikuti tawuran. Lalu berdamailah secara resmi dari pihak sekolah satu dengan pihak sekolah lain. Namun aa yang harus digaris bawahi adalah KELUARGA. Mengapa? Karna awal pembentukan karakter setiap individu itu berawal dari keluarga. Maka dari itu karakter yang telah dibentuk di setiap keluarga maka di tularkan ke lingkungannya. Jadi setiap keluarga harus membentuk karakter yang bagus kepada anaknya. Karna masyarakat atau lingkungan yang baik itu berawal dari karakter individu yang baik pula. Sebagai orang tua, wajib bagi mereka untuk mengkondisikan lingkungan yang baik kepada anaknya agar anak mempunyai kondisi mental yang sehat. Hal ini penting bagi pertumbuhan psikologis setiap anak supaya anak (pelajar) tidak mudah terbawa pengaruh burukdari lingkungan.
            Peran orang tua juga diperlukan dalam mendukung perkembangan anak. Hal paling mudah adalah dengan berkomunikasi secara dekat dan baik kepada anak. Karna kondisi keluarga yang baik maka akan terlahir mental, sikap dan karakter yang baik yang ada pada anak. Dan juga karna keluarga adalah tempat yang paling mudah untuk berbagi dan menceritakan tentang segala sesuatu yang terjadi pada anaknnya. Karna dengan bercerita kepada keluarga khususnya orang tua maka bisa lebih terbuka tanpa ada rasa malu untuk menceritakannya.

Minggu, 06 Januari 2013

(Tulisan ISD) Prasangka Diskriminasi dan Etnosentrisme


Prasangka Diskriminasi

Prasangka diskriminasi itu menuduh seseorang dengan pilih kasih.prasangka diskriminasi juga termasuk perbuatan tidak terpuji.karena sifat itu membuat seseorang menjadi pasrdah terhadap hidupnya.prasangka juga termsasuk kedalam integrasi sosial.ntegrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi.
Definisi lain mengenai integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok etnik beradaptasi dan bersikap komformitas terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan mereka masing-masing. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
o   Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
o   Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu
Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.
Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut :
o   Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar)
o   Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegtrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.
Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial .
Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, di mana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminasi merupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusian untuk membeda-bedakan yang lain.
Ketika seseorang diperlakukan secara tidak adil karena karakteristik suku, antargolongan, kelamin, ras, agama dan kepercayaan, aliran politik, kondisi fisik atau karateristik lain yang diduga merupakan dasar dari tindakan diskriminasi
Diskriminasi langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas-jelas menyebutkan karakteristik tertentu, seperti jenis kelamin, ras, dan sebagainya, dan menghambat adanya peluang yang sama.
Diskriminasi tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
Diskriminasi di tempat kerja                                      
Diskriminasi dapat terjadi dalam berbagai macam bentuk:
·         dari struktur upah
·         cara penerimaan karyawan
·         strategi yang diterapkan dalam kenaikan jabatan
·         kondisi kerja secara umum yang bersifat diskriminatif
Teori statistik diskriminasi berdasar pada pendapat bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol produktivitas pekerja secara individual. Alhasil, pengusaha cenderung menyandarkan diri pada karakteristik-karakteristik kasat mata, seperti ras atau jenis kelamin, sebagai indikator produktivitas, seringkali diasumsikan anggota dari kelompok tertentu memiliki tingkat produktivitas lebih rendah.

Etnosentrisme

Etnosentrisme atau juga bisa disebut Etnosentris adalah suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya orang lain. Mereka akan selalu memandang budaya orang lain dari kacamata budayanya. Hal ini terjadi karena nilai-nilai yang telah tersosialisasi sejak kecil sudah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value) dan sangatlah susah untuk berubah dan cenderung dipertahankan bila nilai itu sangat menguntungkan bagi dirinya.
Macam-macam jenis etnosentrisme yaitu:
  • Etnosentrisme infleksibel yakni suatu sikap yang cenderung bersifat subyektif dalam memandang budaya atau tingkah laku orang lain
  • Etnosentrisme fleksibel yakni suatu sikap yang cenderung menilai tingkah laku orang lain tidak hanya berdasarkan sudut pandang budaya sendiri tetapi juga sudut pandang budaya lain. Tidak selamanya primordial merupakan tindakan salah. Akan tetapi bisa disaja dinilai sebagai sesuatu yang mesti dipertahankan. Dalam sudut pandang ajaran (ritual) misalnya. Perilaku primordialisne merupakan unsur terpenting, saat memberlakukan ajaran intinya.

(Tulisan ISD) Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan


Ilmu Pengetahuan

Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.

Contoh dari Ilmu Pengetahuan :
Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa meramalkan perilaku manusia jika membatasi lingkup pandangannya ke dalam segi umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Berkenaan dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorang pemudi sesuai untuk menjadi perawat.


Teknologi

            Teknologi merupakan satu konsep yang luas dan mempunyai lebih daripada satu takrifan. Takrifan yang pertama ialah pembangunan dan penggunaan alatan, mesin, bahan dan proses untuk menyelesaikan masalah manusia.
Istilah teknologi selalunya berkait rapat dengan rekaan dan gadget menggunakan prinsip sains dan proses terkini. Namun, rekaan lama seperti tayar masih menunjukkan teknologi.
Maksud yang kedua digunakan dalam bidang ekonomi, yang mana teknologi dilihat sebagai tahap pengetahuan semasa dalam menggabungkan sumber bagi menghasilkan produk yang dikehendaki. Oleh itu, teknologi akan berubah apabila pengetahuan teknikal kita berubah.
Takrifan teknologi yang diguna pakai di sekolah-sekolah dan institusi-insitusi pengajian tinggi di Malaysia ialah aplikasi pengetahuan sains yang boleh memanfaatkan serta menyelesaikan masalah manusia yang dihadapi dalam kehidupan seharian.

Ciri-ciri fenomena teknik pada masyarakat :
ü  Rasionalitas, artinya tidakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
ü  Artifisialitas, artiya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah.
ü  Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi da rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis menjadi kegiatan teknis.
ü  Teknik berkembang pada suatu kebudayaan.
ü  Monisme artiya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung.
ü  Universalisme. artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.
ü  Otonomi, artinya teknik berkembang menurut prinsip-prinsip.

Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Kemiskinan dapat diketahui dan dipahami menjadi 3 cara, yaitu :
1.      Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan.
Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
2.      Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat.
Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
3.      Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai.
Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Ciri-ciri Kemiskinan ada 5 macam yaitu sebagai berikut :

·         Mereka umumnya tidak mempunyai factor produksi sendiri seperti tanah yang cukup, modal dan keterampilan.
·         Mereka tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri. Pendapatan tidak cukup untuk memperoleh tanah garapan atau modal usaha.
·         Tingkat pendidikan mereka rendah, tidak sampai tamat SD atau SLTP. Waktu mereka tersita habis untuk mencari nafkah sehingga tidak ada waktu untuk belajar.
·         Kebanyakan mereka tinggal di pedesaan.
·         Kebanyakan dari mereka yang hidup di kota, masih berusia muda dan tidak mempunyai keterampilan yang mumpuni dan pendidikan yang layak untuk bersaing di kota. Sehingga banyak dari mereka bekerja sebagai buruh kasar, pedagang musiman, tukang becak, pembantu rumah tangga. Beberapa dari mereka bahkan jadi pengangguran dan menjadi para gelandangan yang berkeliaran di ibu kota Jakarta biasanya.

(Tulisan ISD) Pertentangan Sosial dan Integrasi


PERTENTANGAN SOSIAL
Pertentangan sosial bisa di sebut konflik atau pertikaian antara anggota masyarakat. Pertentangan bisa diartikan sebagai suatu proses sosial atara seseorang atau kelompok dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkan atau membuatnya tidak berdaya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perselisihan atau percekcokan. Pertentangan sosial terjadi karena adanya perbedaan pendapat di masyarakat. Setiap anggota masyarakat pasti pernah mengalami pertentangan sosial. Akibat yang terjadi setelah pertentangan bisa berupa akibat positif dan negatif. Akibat positif yang terjadi misalnya bisa memperkuat solidaritas atar masyarakat atau antar kelompok dan memperjelas aspek kehidupan. Akibat negatif yang terjadi misalnya timbul keretakan atau kerenggangan antar masyarakat atau antar kelompok, bisa merubah perilaku yang tadinya baik menjadi tidak baik, dan bisa menghilangkan nyawa masyarakat yang ikut dalam pertentangan sosial. Pertentangan sosial bisa di atasi dengan mencari penengah kelompok yang mampu mendamaikan masyarakat atau kelompok yang bertentangan. Atau dengan menyelesaikan segala masalah dengan kepala dingin dan tidak menggunakan emosi.
Contoh perilaku yang akan menimbulkan pertentangan sosial :
1.      Membeda-bedakan ras
2.      Tidak ada rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama .
3.      Egois atau hanya memikirkan kepentingan sendiri.
4.      Tidak adanya hubungan yang harmonis antar masyarakat.

Salah satu contoh pertentangan sosial yang pernah terjadi di Indonesia : Kerusuhan poso, adalah sebutan bagi serangkaian kerusuhan yang terjadi di poso, Sulawesi tengah yang melibatkan sekelompok agama muslim dan Kristen. Kerusuhan poso tersebut terbagi menjadi tiga bagian yaitu : Poso I (tanggal 25 – 29 Desember 1998), Poso II (tanggal 17 – 21 April 2000), dan Poso III (tanggal 16 Mei – 15 Juni 2000). Seperti yang dituliskan diatas, prilaku membeda – bedakan ras dan tidak adanya rasa saling menghormati dan menghargai antar sesama agama yang terdapat di indonesia, yang menjadikan / menimbulkan sebuah pertentangan sosial.  

Ada pun cara untuk pencegahan pertentangan sosial atau konflik tersebut yaitu :
·         Elimination (salah satu yang terlibat pertentangan tersebut harus mengalah).
·         Integration (masalah – masalah yang diributkan atau dipermasalahkan harus didiskusikan, dipertimbangkan sampai mencapai kesepakatan hasil yang memuaskan bagi semua pihak).
·         Compromise (kedua klompok yang terlibat dalam pertentangan tersebut harus mencari jalan keluarnya atau mencari jalan tengahnya) sehingga agar tidak merugikan pihak lain.

INTEGRASI MASYARAKAT

Integrasi adalah suatu keadaan di mana kelompok-kelompok masyarakat beradaptasi terhadap kebudayaan mayoritas masyarakat, namun masih tetap mempertahankan kebudayaan masing-masing antar daerah. Secara umum integrasi merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat yang menjadi satu kesatuan. Unsur yang berbeda tersebut meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik, agama, bahasa, nilai, dan norma. Konflik dan integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. Sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Integrasi sosial akan terbentuk jika sebagian besar anggota masyarakat tadi sepakat mengenai struktur kemasyarakatan yang dibangun, termasuk nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosialnya. Integrasi bisa diartikan sebagai pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem masyarakat dan bisa diartikan juga dengan membuat kesuluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu. Integrasi sosial adalah jika yang di kendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan untuk supaya masyarakat tidah bubar atu tidah pecah meskipun telah menghadapi berbagai macam tantangan, baik berupa tantangan fisik taupun tantangan yang terjadi secara sosial atau konflik.
Contoh Integrasi Sosial :        
·         Saling menghormati antar sesama.
·         Saling toleransi antar agama dalam masyasrakat.
·         Saling memahami Kebutuhan Sosial.
·         Tidak mengutamakan egonya.

(Tulisan ISD) Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat


PELAPISAN SOSIAL

Pelapisan sosial menurut saya adalah pembagian kelas masyarakat.ya mungkin bisa dibilang pelapisan masyarakat itu adalah kasta dalam agama hindu. mungkn di indonesia kita tidak mengenal kasta, karena dimata tuhan semua manusia itu sama. tetapi secara tidak langsung, status sosial menimbulkan adanya perbedaan golongan terhadap masyarakat. pelapisan sosial bisa dibilang suatu perbedaan gaya hidup dan cara pandang dalam masyarakat.
Pelapisan sosial juga merupakan perbedaan tinggi rendahnya suatu kedudukan seseorang dalam kelompoknya. yang menentukan tinggi rendahnya tingkat tersebut dominan dari bidang ekonomi, contohnya kesenjangan jabatan.
Contoh-contoh Pelapisan Sosial dimasyarakat :
-  Pada masyarakat kota aspek kehidupan pekerjaan, ekonomi, atau social politik lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengan di desa.
- Pada masyarakat desa kesenjangan (gap) antara kelas eksterm dalam piramida social tidak terlalu besar.
- Pada masyarakat kota antara klas eksterm yang kaya dan miskin cukup besar. Di daerah pedesaan tingkatannya hanya kaya dan miskin saja.
- Pada umumnya masyarakt pedesaan cenderung berada pada klas menengah menurut ukuran desa, sebab orang kaya dan orang miskin sering bergeser ke kota. Kepindahan orang miskin ini disebabkan tidak mempunyai tanah, mencari pekerjaan ke kota atau ikut transmigrasi. Apa yang dibutuhkan dan diinginkan dari golongan miskin ini sering desa tidak mampu mengatasinya.

KESAMAAN DERAJAT

Pada dasarnya semua manusia mempunyai derajat yang sama dimata tuhan, tetapi manusia itu sendiri yang pada akhirnya membuat perbedaan kelas dan derajat. seharusnya kita lebih menghargai orang yang berada dibahah kita dalam status sosial maupun ekonomi, bukan malah membuat itu seperti perbedaan kasta sesuai dengan kelas atas atau bawah.dan kita jangan merasa rendah dengan orang yang status sosialnya lebih tinggi, tapi harus saling menghargai satu sama lain. kehormatan, kedudukan, jabatan maupun status sosial tidak perlu menjadi pernedaan yang mencolok dalam masyarakat. setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban yang sama, mempunyai hak untuk mendapatkan perlindungan dimata hukum, jadi tidak seharusnya kita membeda-bedakan karena pada dasarnya kita semua sama.
Saya pernah mendengar pepatah "Kalau kita meludah ke atas , maka kita akan terkena ludah itu karena akan terpantul atap". Kira-kira seperti itulah gambaran jika ada bawahan yang tidak sopan pada atasan.
Perbedaan golongan bisa juga dilihat dari Harta. Di negeri kita Indonesia ini , sangat mencolok sekali perbedaan golongan sosial ini. Coba kita tengok ke arah lampu lalu lintas. Disaat para mobil mewah menunggu lampu hijau untuk meluncur , di sekitar mobil itu ada penjual koran , pemulung dan sebagainya. Dari sini kita bisa lihat ada golongan orang yang berlimpah harta dengan yang kekurangan. Orang yang kekurangan itu akan meminta pada yang lebih dan tidak banyak yang memberi.
Inilah hubungannya Kesamaan Derajat. Banyak agama yang mengajarkan atau bahkan ajaran negara pun menyakatan bahwa semua manusia itu derajatnya sama. Jika hal ini masih terlihat mencolok bukan tidak mungkin cita-cita kesamaan derajat itu jauh dari kenyataan.
Pemerintah harusnya bekerja sama dengan golongan yang disebut "golongan atas" agar kesamaan derajat ini menjadi nyata. Namun sampai saat ini orang-orang yang diatas itu masih belum sadar. Mereka asyik menikmati keadaan mereka yang ada diatas sehingga membuat perbedaan golongan ini semakin terlihat.
Seharusnya bersama kita memerangi perbedaan golongan ini agar semua lapisan masyarakat mempunyai kesamaan derajat
Contoh-contoh Kesamaan Derajat dalam berbagai macam ruang lingkupnya :
* Dalam lingkungan Berbangsa dan Bernegara :
1. Dibentuknya lembaga peradilan untuk menegakkan hukum dan keadilan.
2. Adanya kebebasan dan pengakuan dalam memperoleh pendidikan, pekerjaan dan penghidupan yang layak.
3. Pemerintah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada warga negaranya.

* Dalam lingkungan Masyarakat :
1. Aktif dalam musyawarah, kerja bakti dalam masyarakat.
2. Aktif dalam kegiatan social di masyarakat.

* Dalam lingkungan Sekolah :
1. Sekolah memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada murid.
2. Jika ada murid terkena musibah, maka guru dan teman-temanya membantu.

* Dalam lingkungan Keluarga :
1. Orangtua bersikap demokratis.
2. Orangtua memberikan hak dan kewajiban yang sama kepada anak-anaknya.
3. Apabila salah satu anggota keluarga membutuhkan bantuan, maka seluruh keluarga berusaha membantu.